from nothing to be something
lewat :D
Minggu, 01 Januari 2012
Objek wisata Danau Cirata - Purwakarta
Kamis, 27 Oktober 2011
eksotik Indonesia "Green Canyon" Jawa Barat
karena Letak lokasi yang tepat di pertengahan antara dua tempat priwisata yaitu Pangandaran dan batu caras, maka Green canyoon ini tidak aneh jika di datangi para pengunjng yang kebetulan ingin pergi berpariwisata di batu caras, tidak hanya untuk melihat tebing-tebing saja namun disini pengunjung juga dapat membeli souvenir, baju-baju atau segala hal lainnya untuk bisa dijadikan sebagai kenang-kenangan atau oleh-oleh.
Minggu, 07 Agustus 2011
sekedar berbagi informasi mengenai "WASIR"
1. jangan pernah memaksa untuk mengeluarkannya atau (mengeden), tapi cobalah untuk memakai obat pencahar seperti microlax, karena itu akan membantu melenturkan usus besar kita.
2. sering-seringlah makan makanan yang berserat seperti buah dan sayur.
3. cobalah untuk olah raga teratur.
AYO!!! CINTAI DIRI KALIAN, KARENA SEHAT ITU MAHAL
semoga bermanfaat informasi seputar wasir, maaf jika penjelasanya kurang detail :D
Minggu, 15 Mei 2011
Situs Batujaya terletak di dua wilayah desa, yaitu Desa segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telagajaya, Kecamatan Pakis kabupaten Karawang - Jawa Barat. Batujaya kurang lebih terletak enam kilometer dari pesisir utara dan sekitar 500 meter di utara Citarum. Keberadaan sungai ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keadaan situs sekarang karena tanah di daerah ini tidak pernah kering sepanjang tahun, baik pada musim kemarau atau pun pada musim hujan.
Situs Batujaya terletak di lokasi yang relatif berdekatan dengan situs cibuaya (sekitar 15km di arah timur laut) yang merupakan peninggalan bangunan kerajaan Hindu dan situs temuan pra-Hindu "kebudayaan buni" yang diperkirakan berasal dari masa abad pertama Masehi.
Lokasi candi ini dahulu merupakan danau dan candi dibangun di tepi danau. Danau ini terbentuk akibat beralihnya sungai Citarum dari arah Utara ke Barat Laut. Hal ini juga di tandakan dengan nama desa yang ada yaitu Segaran yang berarti Laut atau badan air seperi danau dalam bahasa Sangsekerta dan Telaga Jaya.
tidak hanya candi jiwa situs sejarah yang ditemukan disegaran ini, situs lainpun ditemui disini yaitu Candi Blandongan, letaknya yang kebetulan berdekatan dengan rumah kakek saya, sehingga membuat saya lebih mudah untuk bisa melihat-lihat.
Senin, 10 Januari 2011
Pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi masyarakat
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnyabtingkah laku individu, individu mengdung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya.
Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa:
* Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
* Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
* Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
* Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
* Kepentingan individu untuk dibutuhka orang lain.
* Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelompoknya.
* Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
* Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.
kenyataan-kenyataan seperti itu menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan idealisme yang akhirnya akan melahirkan kondisi disintegrasi atau konflik.
konflik ini adalah adanya jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan dan hasil kenyataan itu disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda antara pemerintah sebagai pemegang kendali ideology dengan berbagai kelompok kepentingan sebagai sub-sub ideology.
Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu:
1. fase disorganisasi yang terjadi karena kesalah fahaman.
2. fase dis-intgrasi yaitu pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk seperti timbulnya emosi massa, protes, aksi mogok, pemberontakan, dll.
2. PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETHNOSENTRISME
a. Prasangka dan deskriminasi
Prasangka dan diskriminasi adalah dua hal yang ada relavansinya, karena dapat merugikan pertumbuh-kembangan masyarakat.
Perbedaan pokok antara prasangka dan diskriminatif adalah bahwa prasangka menunjukan pada aspek sikap sedangkan diskriminatif pada tindakan.
prasangka merupakan kecendrungan yang tidak tampak dan sebagai tindak lanjutnya timbul tindakan, aksi yang bersifat realistia, sedangkan diskriminatif tidak relistis dan hanya diketahui oleh individu masing-masing. sebagian prasangka bersifat apriori atau tidak berdasarkan pengalaman sendiri.
b. Perbedaan prasangka dan diskriminasi
Antara prasangka dan diskriminasi dapat dibedakan denga jelas, prasangka bersumber dari suatu sikap sedangkan diskriminasi dapat dibedakan dengan menunjuk kepada tindakan.
c. Sebab-sebab timbulnya Prasangka dan diskriminasi
1. latar belakang sejarah
contoh: Orang kulit putih Amerika Serikat berprasangka negatif terhadap orang negro adalah dilatarbelakangi oleh sejarah yaitu bahwa bangsa kulit putih adalah tuan dan orsng negro adalah budak.
2. dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
Suatu prasangka muncul dan berkembang dari induvidu terhadap individu lain terhadap kelompok social tertentu manakala terjadi penurunan status. contohnya: terjadi pemutusan hubungan kerja oleh pimpinan perusahaan terhadap karyawannya.
3. bersumber dari faktor kepribadian
Para ahli beranggapan bahwa prasangka lebih dominan disebabkan oleh tipe kepribadian orang tertentu.
4. perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama.
dengan perbedaan pandangan politik ekonomi dan ideologi. prasangka yang berasal dari hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu prasangka kepercayaan. contoh adanya prsangka politik global: berdirinya fakta-fakta pertahanan seperti NATO, SEATO.
d. Usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi
1. perbedaan kondisi sosial ekonomi
Usaha pemerataan pembangunan dan peningkatan pendapatan bagi warga Negara Indonesia yang masih tergolong dibawah garis kemiskinan, dapat mengurangi kesenjangan sosial antara dan miskin.
2. perluasan kesempatan belajar
Usaha perluasan kesempatan belajar bagi warga Negara Indonesia paling tidak dapat mengurangi prasangka bahwa program pendidikan tinggi hanya dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat menengah keatas.
3.sikap terbuka dan sikap lapang
Dengan sikap terbuka dan lapang diharapkan akan berlanjut dengan sikap saling menghargai, menghormati, dan menjauhkan diri dari sikap prasangka.
e. Ethnosentrisme
Ethnosentrisme yaitu anggapan suatu bangsa yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa lain kurang baik dimata mereka.
3. PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL/KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikanya sebagai pertentangan yang kasar.
terdapat tiga element dasar yang merupakan ciri dari situasi konflik, yaitu:
1. terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
2. unit-unit tersebut memiliki perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan.
3. terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.
4. GOLONGAN-GOLONGAN YANG BERBEDA DAN INTEGRASI SOSIAL
a. Masyarakat Majemuk dan Nation Indonesia
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional yang berwujud Negara Indonesia. masyarakat majemuk itu dipersatuka oleh sistem nasional yang mengintrogasikannya melalui jaringan-jaringan administrasi pemerintahan, politik, ekonomi dan sosila. untuk lebih jelasnya dikemukakan aspek dari kemasyarakatan tersebut:
1. Suku bangsa dan kebudayaan.
2. Agama/kepercayaan.
3. Bahasa.
4. Nasion Indonesia
b. Integrasi
masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah Integrasi diantara masyarakat yang majemuk. integrasi bukan peleburan tetapi keserasian persatuan.
Variabel-variabel yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi adalah:
1. Klaim/tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya.
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antara warga Negara Indonesia asli dengan keturunsn(Tionghoa, Arab)
3. Agama, sentimen agama dapat digerakan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu.
C. Integrasi Sosial
Integrasi sosial dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mula dari individu, keluarga, lembaga masyarakat secara keseluruhan. akan terwujud jika mampu mengendalikan prasangka yang ada dimasyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, tidak banyak sistem yang saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan.
d. Integrasi Nasional
Integrasi nasional merupakan masalah yang dialami semua negara atau nation dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. menghadapi masalah integrasi sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena masalah yang dihadapi berbeda dan latar belakang sosio kultural nation state berbeda pula, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi Negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak.
1. beberapa permasalahan Integrasi Nasional.
* perbedaan Ideologi.
* kondisi masyarakat yang majemuk.
* masalah terriotorial daerah yang berjarak cukup jauh.
* pertumbuhan partai politik.
2. upaya pendekatan.
Upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu antara lain:
* mempertebal keyakinan seluruh warga Negara terhadap Ideologi Nasional
* membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun sarana komunikasi, informasi transportasi.
* menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional.
* membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing.
Jumat, 07 Januari 2011
Hubungan timbal balik antara Desa dan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan sperti beras, sayur, daging, ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya, buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah.
Masyarakat Perkotaan
Kota secara internal merupakan suatu organisme, yakni kesatuan integral dari tiga komponen meliputi penduduk, kegiatan usaha dan wadah. Ketiganya saling terkait, pengaruh mempengaruhi, oleh karenanya suatu pengembangan yang tidak seimbang antra ketiganya, akan menimbulkan kondisi kota yang tidak positif, antara lain semakin menurunnya kualitas hidup masyarakat kota. Dengan kata lain, suatu perkembangan kota harus mengarah paa penyesuaian lingkungan fisik ruang kota dengan perkembangan sosial dan kegiatan usaha masyarakat kota
Di pihak lain kota juga mempunyai peranan/fungsi eksternal, yakni seberapa jauh fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik dalam skala regional maupun nasional. Dengan pengertian ini diharapkan bahwa suatu pembangunan kota tidak mengarah pada suatu organ tersendiri yang terpisah dengan daerah sekitarnya, karena keduanya saling pengaruh mempengaruhi.
Masyarakat Pedesaan
Menurut Bintaro desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya danpengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.. Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
- Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
- Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat antar sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga yang amat kuat, bahwa seseorang merasa bahwa mereka adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
- Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
- Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
- konflik
- kontraversi
- kompetisi
- kegiatan pada masyarakat pedesaan
Aspek-aspek positif dan negatif dari sistem pelapisan sosial.
1.Dampak Positif
a) Mendorong seseorang untuk lebih maju
b) Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat kea rah yang lebih baik.
2 .Dampak Negatif
a) Timbulnya konflik
Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan
menjadi 3 bagian,yaitu sebagai berikut.
1) Konflik antarkelas
2) Konflik antarkelompok sosial
Konflik ini dapat berupa:
a) Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern.
b) Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial lain yang memiliki wewenang.
3) Konflik antargeneraso
b) Berkurangnya Solidaritas Kelompok
Dampak lain mobilitas sosial dari faktor psikologis antara lain sebagai berikut.
1. Menimbulkan ketakutan
2. Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya(post power syndrome)
3. Mengalami frustasi.
Pelapisan sosial atau stratifikasi social adalah suatu pengelompokan para anggota masyarakat secara bertingkat.
pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan social:
Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak dia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat, biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakat. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik, atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
Terjadinya Lapisan Masyarakat Perbedaan atas lapisan merupakan gejala universal yang merupakan bagian dari sistem sosial setiap masyarakat. Untuk meneliti terjadinya proses lapisan dalam masyarakat, pokok-pokoknya adalah :
a. Sistem lapisan berpokok pada sistem pertentangan dalam masyarakat. Sistem demikian hanya mempunyai arti khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu yang menjadi objek penyelidikan.
b. Sistem lapisan dapat dinalisis dalam arti-arti sebagai berikut :
* Distribusi hak-hak istimewa yang objektif seperti misalnya penghasilan, kekayaan, keselamatan (kesehatan, laju kejahatan).
* Sistem pertanggaan yang diciptakan oleh para warga.
* Kriteria sistem pertanggaan dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabatan tertentu, milik, wewenang atau kekuasaan.
* Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah-laku hidup, cara berpakaian, keanggotaan pada suatu organisasi, dsb.
* Mudah sukarnya bertukar kedudukan.
* Solidaritas di antara individu atau kelompok-kelompok sosial yang menduduki kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat.
- Pola-pola interaksi (struktur klik, keanggotaan organisasi, perkawinan dan sebagainya).
- Kesamaan atau ketidaksamaan sistem kepercayaan, dikap dan nilai-nilai.
- Aktivitas sebagai organ kolektif
A. Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial:
1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tidak dapat pindah ke tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain.
Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya.